Barang-barang di Bandung sangat diminati di Medan," tandasnya. Harga yang ia tawarkan beragam dan sangat terjangkau. Seperti kaos hanya Rp. 40.000-an, jacket yang berkisar dari Rp. , dan harga sepatu kurang lebih mencapai 200.000. Namun jangan sewenang-wenang ya buat gambar graffiti di tembok-tembok. Jadilah di antaranya Bekasi, Bandung, Medan, Klaten, Bogor, dan Jogja. Diposting oleh Unknown di 04.46 Tidak ada satu kaki terlebih dahulu sebesar 45 derajat. Saat melompat, tinggal menekuk satu kaki sisanya. Untuk pose levitasi di tempat (berdiri) tekuk kedua kaki Priakelahiran 39 tahun silam yang bertempat tinggal di komplek elit Perumahan Taman Polonia 11 No 66 Kelurahan Sukadame Kecamatan Medan Polonia itu, ditemukan tewas oleh teman wanitanya, Dea (23). Selanjutnya, peristiwa itu diberitahukan kepada waiters dan manajemen hotel yang punya fasilitas tempat hiburan malam dan SPA itu. Liputan6com, Jakarta Seorang seniman selalu punya cara unik untuk menciptakan karya pada ragam objek, bahkan pada objek sederhana sekalipun. Karya sang seniman selalu berhasil bikin takjub karena detailnya dan hasil akhir yang diciptakan. Grafiti merupakan salah satu jenis karya seni yang banyak dilakoni oleh seniman atau orang yang pandai melukis. JikaAnda sedang berada di Jakarta, cobalah mampir ke M Bloc Space, Kebayoran Baru. Singapura kian tumbuh dengan tempat-tempat subkultur baru. Hal ini membuat komunitas-komunitas mural dan grafiti semakin aktif berkarya di negeri jiran itu. 1 2 3 Lihat Semua. Editor : Dhimas Ginanjar. Reporter : rin/c17/dra. mural; 1 Kawasan Kota Tua Foto By @dessyinvita. Alamat: Kawasan Kota Tua, Taman Fatahillah No.1, Pinangsia, Taman Sari, Kota Jakarta Barat, Jakarta Map: Klik Disini Jam Buka: 06.00 – 22.00 HTM: Rp. 1.000 – 2.500 No Telp: 0818-0807-3636 Meskipun terkenal dengan kemewahannya, Jakarta memiliki tempat-tempat bersejarah yang menjadi saksi kota ini di Yc1Dqn. MEDAN, – Medan Street Art Festival Mural dan Graffiti 2022 yang berlangsung dari tanggal 2-4 Desember 2022 telah berlangsung sukses. Puluhan penggiat seni mural dari Kota Medan, pulau Jawa bahkan dari mancanegara berhasil menyulap 11 pilar jalur layang kereta api yang ada di Jalan Pegadaian menjadi tampak lebih menarik. Melalui Festival Mural dan Graffiti ini, Wali Kota Medan Bobby Nasution dinilai sukses memberikan perhatian khusus dan wadah bagi para penggiat seni mural di kota Medan dalam mengembangkann bakat seni muralnya. Hal tersebut diungkapkan salah seorang penggiat mural asal kota Medan Haji Muharsa Pamungkas, Minggu 4/12 malam. Saat ditemui di lokasi acara, Haji Muharsa Pamungkas mengatakan sangat senang dan bangga dengan sosok Wali Kota Medan Bobby Nasution yang sangat peduli terhadap penggiat seni mural. Apalagi dikatakannya sejak terjun kedunia seni mural baru kali ini Pemerintah memberikan fasilitas seperti ini. “Saya sudah terjun di bidang seni mural ini sejak tahun 2016, dan baru pertama kali ini Pemko Medan memberikan kami wadah seperti ini, ditempat yang banyak orang lihat dan alat-alatnya juga disediakan, saya sangat bersyukur ada acara seperti ini dan tentunya bangga sekali dengan Pak Bobby Haji Muharsa Pamungkas. Padahal sebelumnya Haji Muharsa Pamungkas mengaku dirinya bersama teman-teman mural lainya tidak memiliki wadah dalam mengkreasikan bakat seninya. Bahkan mereka hanya tampil apabila ada yang mengundang secara freelance. “Selama ini kita hanya freelance saja diundang orang, baru kali ini kita diberikan tempat semewah ini, difasilitasi oleh Pemerintah,” ungkapnya. Untuk ke depannya, Haji Muharsa Pamungkas yang dalam festival ini menggambar mural “Bika Ambon” yang merupakan makanan khas Kota Medan ini berharap festival ini dapat diselenggarakan setiap tahunya dan Pemerintah tetap memberikan wadah bagi para penggiat seni mural. “Saya berharap setiap tahun kegiatan ini selalu diadakan, dan Pemerintah terus memberikan wadah bagi kami untuk berkarya,” harapnya. Apresiasi terhadap acara Medan Street Art Festival Mural dan Graffiti 2022 juga datang dari pengunjung. Salah satunya adalah Nanda yang mengapresiasi Pemko Medan yang telah menyediakan sarana untuk anak muda kota Medan bisa menyalurkan bakatnya dengan cara legal. “Acara ini sangat bagus bagi anak muda kota Medan dalam mengembangkan bakat muralnya. Tidak ada vandalisme dengan acara ini. Jadi sangat baik sekali,” ujarnya. Sama seperti halnya Haji Muharsa Pamungkas tadi, Nanda juga berharap festival ini harus lebih sering diadakan seperti ini harus lebih sering diadakan lagi. Apalagi Pak Wali Kota Medan tadi mengatakan lokasi ini akan dikembangkan lagi menjadi pusat Sementara itu Wali Kota Medan Bobby Nasution yang juga turut hadir dalam acara tersebut menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh artis mural yang sudah mempercantik sudut kota Medan sehingga menjadi lebih enak dilihat. “Saya apresiasi karena bisa berkolaborasi antara Pemko Medan dan anak-anak mural baik dari dalam maupun luar negeri yang sudah mempercantik 11 pilar ini sehingga lebih enak dipandang,” kata Wali Kota Medan sembari mengucapkan terima kasih pula kepada yang sudah mengizinkan asetnya untuk dijadikan tempat mural. Dikatakan Wali Kota Medan Bobby Nasution lagi seni mural ini merupakan seni yang bagus, hanya saja tempatnya yang harus diperhatikan. Seperti di lokasi ini yang sudah dimural sehingga lebih cantik. Oleh Karena itu Wali Kota Medan Bobby Nasution kedepanya akan meminta izin kepada PT. KAI agar lokasi ini dapat dikembangkan menjadi pusat kuliner. “Saya akan meminta izin agar lokasi ini dapat kita gunakan sebagai tempat kuliner, apakah dalam bentuk food court atau yang lainya sehingga tempat ini bisa kita Kata Wali Kota Medan Bobby Nasution yang hadir didampingi Kadis Pariwisata Kota Medan Agus Suriyono dan Kadis Koperasi dan UKM Benny Iskandar Nasution. map/ila MEDAN, – Medan Street Art Festival Mural dan Graffiti 2022 yang berlangsung dari tanggal 2-4 Desember 2022 telah berlangsung sukses. Puluhan penggiat seni mural dari Kota Medan, pulau Jawa bahkan dari mancanegara berhasil menyulap 11 pilar jalur layang kereta api yang ada di Jalan Pegadaian menjadi tampak lebih menarik. Melalui Festival Mural dan Graffiti ini, Wali Kota Medan Bobby Nasution dinilai sukses memberikan perhatian khusus dan wadah bagi para penggiat seni mural di kota Medan dalam mengembangkann bakat seni muralnya. Hal tersebut diungkapkan salah seorang penggiat mural asal kota Medan Haji Muharsa Pamungkas, Minggu 4/12 malam. Saat ditemui di lokasi acara, Haji Muharsa Pamungkas mengatakan sangat senang dan bangga dengan sosok Wali Kota Medan Bobby Nasution yang sangat peduli terhadap penggiat seni mural. Apalagi dikatakannya sejak terjun kedunia seni mural baru kali ini Pemerintah memberikan fasilitas seperti ini. “Saya sudah terjun di bidang seni mural ini sejak tahun 2016, dan baru pertama kali ini Pemko Medan memberikan kami wadah seperti ini, ditempat yang banyak orang lihat dan alat-alatnya juga disediakan, saya sangat bersyukur ada acara seperti ini dan tentunya bangga sekali dengan Pak Bobby Haji Muharsa Pamungkas. Padahal sebelumnya Haji Muharsa Pamungkas mengaku dirinya bersama teman-teman mural lainya tidak memiliki wadah dalam mengkreasikan bakat seninya. Bahkan mereka hanya tampil apabila ada yang mengundang secara freelance. “Selama ini kita hanya freelance saja diundang orang, baru kali ini kita diberikan tempat semewah ini, difasilitasi oleh Pemerintah,” ungkapnya. Untuk ke depannya, Haji Muharsa Pamungkas yang dalam festival ini menggambar mural “Bika Ambon” yang merupakan makanan khas Kota Medan ini berharap festival ini dapat diselenggarakan setiap tahunya dan Pemerintah tetap memberikan wadah bagi para penggiat seni mural. “Saya berharap setiap tahun kegiatan ini selalu diadakan, dan Pemerintah terus memberikan wadah bagi kami untuk berkarya,” harapnya. Apresiasi terhadap acara Medan Street Art Festival Mural dan Graffiti 2022 juga datang dari pengunjung. Salah satunya adalah Nanda yang mengapresiasi Pemko Medan yang telah menyediakan sarana untuk anak muda kota Medan bisa menyalurkan bakatnya dengan cara legal. “Acara ini sangat bagus bagi anak muda kota Medan dalam mengembangkan bakat muralnya. Tidak ada vandalisme dengan acara ini. Jadi sangat baik sekali,” ujarnya. Sama seperti halnya Haji Muharsa Pamungkas tadi, Nanda juga berharap festival ini harus lebih sering diadakan seperti ini harus lebih sering diadakan lagi. Apalagi Pak Wali Kota Medan tadi mengatakan lokasi ini akan dikembangkan lagi menjadi pusat Sementara itu Wali Kota Medan Bobby Nasution yang juga turut hadir dalam acara tersebut menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh artis mural yang sudah mempercantik sudut kota Medan sehingga menjadi lebih enak dilihat. “Saya apresiasi karena bisa berkolaborasi antara Pemko Medan dan anak-anak mural baik dari dalam maupun luar negeri yang sudah mempercantik 11 pilar ini sehingga lebih enak dipandang,” kata Wali Kota Medan sembari mengucapkan terima kasih pula kepada yang sudah mengizinkan asetnya untuk dijadikan tempat mural. Dikatakan Wali Kota Medan Bobby Nasution lagi seni mural ini merupakan seni yang bagus, hanya saja tempatnya yang harus diperhatikan. Seperti di lokasi ini yang sudah dimural sehingga lebih cantik. Oleh Karena itu Wali Kota Medan Bobby Nasution kedepanya akan meminta izin kepada PT. KAI agar lokasi ini dapat dikembangkan menjadi pusat kuliner. “Saya akan meminta izin agar lokasi ini dapat kita gunakan sebagai tempat kuliner, apakah dalam bentuk food court atau yang lainya sehingga tempat ini bisa kita Kata Wali Kota Medan Bobby Nasution yang hadir didampingi Kadis Pariwisata Kota Medan Agus Suriyono dan Kadis Koperasi dan UKM Benny Iskandar Nasution. map/ila Artikel Terkait TRI MEDAN - Berlakunya Pembatasan Sosial Berskala Besar PSBB di hampir seluruh wilayah di Indonesia menjadi satu upaya untuk mencegah penularan virus Corona. Terlebih beberapa wilayah di Indonesia khususnya di Sumut sudah termasuk ke dalam zona merah. Untuk itu tetap berada di rumah bagi yang tidak berkepentingan mendesak menjadi upaya paling tepat untuk memutus mata rantai pandemi global ini. Hal ini membuat para pegiat seni jalanan street art di Medan tidak meredam kreativitasnya. Beberapa grafiti bertuliskan DiRumahAja atau Stay At Home mereka buat untuk terus menyadarkan masyarakat pentingnya tetap di rumah selama masa pandemi. "Ide awalnya sebenarnya karena melihat teman-teman street art di kota lain sudah buat. Karena kalau grafiti ini kan pas di pinggir jalan, rasanya kalau kita sampaikan ajakan melalui karya seni itu lebih ada nilai keindahannya. Jadi setiap yang masih keluar rumah bukan untuk hal yang penting, waktu melihat grafiti yang kami buat bisa sedikit merasa tertegur gitu," ujar Bast, satu dari para pegiat street art di Medan, Senin 13/4/2020. Grafiti bertuliskan ajakan untuk tetap di rumah ini, terang Bast sudah dibuat di dua lokasi di Kota Medan, yakni di Jalan Setia Budi dan di daerah Universitas Panca Budi Medan. Ia mengatakan di satu lokasi masih terdapat warung tuak yang masih ramai, sehingga ditujukan untuk sedikit memberi teguran kepada mereka yang masih menghabiskan waktu di warung tuak tersebut. "Style grafiti yang kami buat itu namanya blockbuster, durasi buatnya hanya sekitar satu jam. Yang satu kami buat di Jalan Setia Budi, kebetulan sudah ijin dengan warga. Satunya lagi di dinding belakang Universitas Panca Budi, kebetulan di situ ada lapo tuak dan kondisinya ramai, sengaja kami buat di situ supaya mereka sadar waktu membacanya," katanya. • MEDAN WAJIB MASKER, TNI-Polisi dan Petugas Kecamatan Patroli dan Bagikan Masker ke Warga Bersama seorang rekannya, pegiat street art ini menggambar grafiti dari siang hari hingga sore, dengan menggunakan cat khusus tembok. Mereka berencana ingin membuat ajakan lebih banyak lagi agar lebih banyak yang bisa melihat, tapi hal ini masih dihalangi stigma negatif masyarakat. "Rencananya mau bikin di tiap-tiap simpang lampu merah sih, cuma enggak bisa pungkiri juga kita enggak selalu dapat ruang karena stigma negatif masih banyak, kalah dengan papan-papan iklan di jalanan," katanya. Senada dengan Bast, seorang pegiat street art yang juga ikut menggambar grafiti tersebut mengharapakan karyanya dapat mengajak masyarakat untuk tetap di rumah. "Kalau kayak kami yang gambarnya di jalan memang di rumah itu jadi tantangan tersendiri sih, makanya muncul ide untuk buat grafiti ini. Harapannya kita semua tetap jaga kesehatan dan tetap di rumah saja, cari kegiatan bermanfaat," ungkapnya. cr14/tri

tempat grafiti di medan